Rabu, 22 Juli 2009

Belajarlah Pasti Bisa

Tatkala kita diminta untuk berdo'a disebuah acara, kita tidak mau karena kita tidak bisa; tatkala kita diminta untuk berceramah, kitapun tidak mau karena tidak bisa. Kemudian tatkala kita diminta untuk menterjemahkan bahasa tamu orang asing, kitapun tidak mau karena kita tidak bisa. Dan lain-lain hal yang memang pada saat itu kita tidak bisa.

Perihal ungkapan ketidak bisaan ini sebenarnya terbagi dua; Ada yang memang wajar jika tidak bisa namun ada yang tidak wajar jika tidak bisa. Yang wajar untuk menyatakan tidak bisa misalnya, seseorang ditempatnya selama hidup tidak ada kuda lalu dia tidak bisa menunggang kuda, itu adalah contoh tidak bisa yang wajar. Dan tidak bisa yang tidak wajar yaitu jika kita tidak bisa membaca Al Qur'an atau lainnya padahal sarana untuk belajarnya ada. Hal itu jelas ketidak bisaan yang tidak wajar. Yang terjadi pada ketidak bisaan jenis ini adalah lebih pada ketidak mauan belajar. Jadi sebenarnya bukan tidak bisa, tapi tidak mau belajar.

Banyak hal yang seharusnya kita bisa, tapi karena tidak mau belajar jadi tidak bisa. Yang celaka adalah suatu hal yang sebenarnya kita tidak bisapun tidak masalah, terhadap hal itu kita bersemangat belajar hingga mahir, namun pada hal-hal yang semestinya bisa malah tidak dipelajari sehingga tidak bisa.

Oleh karenanya mari kita hitung, berapakah hal-hal yang sebenarnya kita harus bisa tapi tidak bisa, untuk selanjutnya mari kita pelajari sesuatu yang kita harus bisa tersebut. Kelak, jangan lagi katakan tidak bisa!. Karena itu mari kita belajar! Insya Allah pasti bisa.

Minggu, 05 Juli 2009

Menyatukan Kekuatan

Sungguh, beban kehidupan kita saat ini semakin terasa berat. Dalam hal apapun. Namun jangan pandang ini dari sisi pribadi kita yang mungkin saja sedang tidak dalam posisi kesulitan hidup, tapi mari kita lihat dari sisi persoalan umat secara keseluruhan.

Tataplah, mereka orang-orang yang terpaksa menggadaikan harga dirinya karena lapar, dan lihatlah saudara-saudara kita yang semangat kerjanya harus tersia-sia karena PHK, atau hitunglah berapa anak-anak kita yang terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah. Dan banyak lagi persoalan-persoalan yang lebih berat. Kesemuanya butuh pemecahan, sebuah pemecahan yang tidak mungkin dipecahkan oleh sekelompok, segolongan, atau separtai.

Persoalan baru akan terpecahkan, jika antar individu, antar kelompok, antar golongan, dan antar partai yang berperan dipelbagai perangkat kenegaraan bersatu. Jangan katakan tidak mungkin karena akan menutup kemungkinan, dan jangan katakan terlalu berat karena berat akan menjadi ringan jika dipikul bersama. Sekarang mari kita singsingkan lengan baju dan mari satukan kekuatan yang kita miliki agar terpecahkan apapun persoalan yang kita hadapi.

Sesunguhnya perbedaan kita hanya seperti bedanya bentuk jari jemari yang harus tetap bersatu agar bisa berbuat, serta sesungguhnyalah perbedaan antar kita hanya bagai tangan kanan dan tangan kiri yang keduanya haruslah saling bekerja sama guna mengangkat beban yang tidak mungkin dilakukan oleh satu tangan.